Selasa, 10 November 2009


ABSTRAK
Naval Medical Research Unit No. 2 (NAMRU-2) adalah sebuah laboratorium penelitian biomedis militer Angkatan Laut Amerika yang meneliti penyakit menular seperti malaria, penyakit akibat virus seperti demam berdarah, infeksi usus yang mengakibatkan diare dan penyakit menular lainnya termasuk flu burung, demi kepentingan bersama Amerika Serikat, Departemen Kesehatan RI, dan komunitas kesehatan umum internasional. NAMRU-2 didirikan pada tahun 1970 sesuai permintaan Departemen Kesehatan RI.
Fasilitas yang ada di NAMRU-2 selalu terbuka untuk semua pengunjung yang berminat, dan menyambut baik para ilmuwan, dokter dari laboratorium milik Pemerintah Indonesia, dari pihak militer, maupun perguruan tinggi. Namun pada prakteknya, ternyata banyak sekali batasan-batasan yang diperaturkan khususnya kepada pihak indonesia meskipun hampir 85 % pekerjanya orang Indonesia.
Namun keterbukaan itu menjadi sebuah pertanyaan besar seiring dengan nilai manfaat yag tidak begitu dirasakan oleh Pihak Indonesia, ditambah dengan berawalnya permasalahan baru yang hangat mengenai pembatasan pada prosesi kunjungan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari ke laboratorium NAMRU-2. Menimbulkan kecurigaan besar mengenai adanya aktifitas dan maksud lain yang dilancarkan AS.
Permasalahan lain mencuat seiring dengan diangkatnya Endang Rahayu Sedianingsih sebagai Menteri Kesehatan pada kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, menggantikan Siti Fadilah Supari yang menyatakan dugaan tersendiri sehingga mempengaruhi publik mengenai keterkaitan Endang dengan Amerika setelah dilansir menjual Virus H5N1 dikuatkan dengan reputasinya yang besar di dunia Internasional dalam bidang kesehatan memungkinkannya mendapat perlindungan hukum sebagai duta AS.
Ada pernyataan Endang sebagai Menteri kesehatan baru untuk tidak melanjutkan hubungan kerjasama dengan NAMRU II, namun hal itu menimbulkan anggapan baru yang kecurigaannya malah semakan menjadi nyata bahwa pemerintahan yang baru terbentuk benar-benar Neoliberalis.
Hal tersebut di atas, membuka anggapan orang dan dunia pada umumnya bahwa demokratisasi indonesia telah dilemahkan oleh pihak tertentu(AS) ketergantungan dan paradigma yang kurang dilandasi oleh Nasionalisme yang kuat, tetapi kepentingan pihak minoritas komunal yang tidak bertanggung jawab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar